Minggu, 27 Juni 2010

bentuk

Bentuk
Bentuk merupakan titik temu antara masssa dan ruang. Bentuk juga dapat dihubungkan pada penampilan luar yang dapat dikenali seperti sebuah meja atau seseorang yang bias menggunakannya.
Bentuk Beraturan
Bentuk beraturan adalah bentuk-bentuk yang berbubungan satu sama lain dan tersusun secara rapi dan konsisten. Pada umumnya bentuk-bentuk tersebut bersifat stabil dan simetris terhadap satu sumbu atau lebih. Bola, silinder, kerucut, kubus, dan piramida merupakan contoh utama bentuk-bentuk beraturan.
Bentuk-bentuk dapat mempertahankan keteraturannya meskipun dimensi-dimensinya diubah, ataupun unsur-unsurnya ditambah atau dikurangi. Berdasarkan pengalaman dalam membangun bentuk-bentuk serupa, kita dapat membangun suatu bentuk teratur yang baru berdasarkan bentuk dasar meskipun dengan menghilangkan atau menambahkan beberapa bagiannya.

Bentuk Tak Beraturan
Bentuk tak teratur adalah bentuk yang bagian-bagiannya tidak serupa dan hubungan antar bagiannya tidak konsisten. Pada umumnya bentuk ini tidak simetris dan lebih dinamis dibandingkan bentuk beraturan. Bentuk tak beraturan bisa berasal dari bentuk beraturan yang dikurangi oleh suatu bentuk tak beraturan ataupun hasil dari komposisi tak beraturan dari bentuk-bentuk beraturan.
Selama kita berkecimpung baik dengan massa padat maupun ruang kosong di dalam arsitektur, bentuk-bentuk beraturan bisa berada dalam bentuk-bentuk tak beraturan. Demikian juga bentuk-bentuk tak beraturan bisa berada dalam bentuk-bentuk beraturan

ruang adalah hubungan sebuah obyek dengan obyek lainnya, sehingga tercipta sebuah koneksi. Sebuah obyek individual tanpa relasi dengan obyek lainnya tidak dapat dikatakan memiliki ruang. Setidaknya sebagai sebuah obyek dengan material yang nyata bukan hanya ukuran dimensi, obyek dalam ruang tidak bisa tidak, harus memiliki relasi dengan obyek lainnya dan dengan demikian memiliki parameter untuk dikatakan sebagai ruang.
RUANG KOSONG / VOID
Void diartikan sebagai ruang kosong atau area kosong atau ruang terbuka yang memotong kontinuitas ruang antara dua area. Umumnya void dipakai untuk menggambarkan ruang kosong tanpa lantai yang berada di lantai dua. Melalui ruang tersebut kita dapat melihat ruang di bawahnya, namun tetap di bawah atap yang sama.
Void pun memiliki fungsi yang berkenaan dengan penghawaan serta pencahayaan alami. Bila ruang di bawah tidak cukup terang atau tidak memiliki akses ke penghawaan alami dari taman rumah, bisa terbantu dengan adanya void.

POLA LINIER DALAM KONFIGURASI JALAN
pola linier adalah jalan yg lurus yg dapat menjadi unsur pembentuk utama deretan ruang.
Tipe ruang ini biasanya menempatkan fungsi-fungsi yang ada dalam satu tata atur yang menyerupai sebuah garis lurus yang meneruskan fungsi dari ruang satu ke ruang yang lain sehingga terjadi interaksi tatap muka langsung antar keduanya.

POLA RADIAL DALAM KONFIGURASI JALAN
Tipe radial merupakan perkembangan dari tipe pertama hanya saja pada tipe ini punggung saling berhadapan sehingga muka mengarah keluar dan tidak ada akses masuk untuk kedalam.
Pada jenis tipe radial harus menentukan satu fungsi yang akan dijadikan pusat perhatian penghuni, dan ruang-ruang yang memiliki fungsi lain akan selalu mengarah atau memusatkan pada ruang yang dijadikan.

POLA SPIRAL DALAM KONFIGURASI JALAN
Pola spiral adalah suatu jalan menerus yang bersasal dari titik pusat, berputar mengelilinginya dan bertambah jauh darinya.

POLA GRID DALAM KONFIGURASI JALAN
pola ini dalah kombinasi dari sirkulasi pada suatu bangunan, misalnya. Karenya terbentuk orientasi yang membingungkan.

POLA JARINGAN DALAM KONFIGURASI JALAN
pola ini terdiri dari beberapa jalan yang menghubungkan titik-titik terpadu dalam ruang.

arsitektur gotik- karakter arsitektur gotik

a. Pada arsitektur Gotik dinding luarnya diberi hiasan patung-patung orang suci yang indah dalam jumlah yang besar. fasade dan gerbang utamanya dijadikan sebagai titik pusat perhatian dengan cara diberi banyak hiasan dan ornamen yang bernilai seni tinggi.Dinding diantara kerangka gerbang yang melengkung dan mengarah keatas serta mempunyai kesan tenang.


b. Pemakaian bentuk rib vaults atau bentuk kubah yang menyerupaI kubus. Ini adalah salah atu pembeda arsitektur gotic dengan priode sebelumnya yaitu system struktur kolom dan langit-langait tidak terpisah. Jadi disini digabung yang menyerupai ranting pohon dan selanjutnya berkembang menjadi mirip kipas




perkembangan arsitektur 2 - arsitektur gotik part 4-Karakteristik bangunan gotic party 2


3. Kita bisa menemukan kaca patri, ini mengartikan bahwa pada abad ke 12 kaca patri ini sedang maju dan berkembang. Disebut juga dengan perkembangan teknologi pada masa itu.




4. Pengembanganbentukrib vaults—bentukkubahyang menyerupairusuk. Salah satu pembeda arsitektur Gothic denganperiodesebelumnyaadalahsistemkonstruksikolomdanlangit-langittidakterpisah. Jadi antara kolom danrusuk penyangga atap menyatu. Sebagai pengembangan dari struktur busur silang yang banyak digunakan pada periode sebelumnya, bentuk busur rusukdapat dikatakan terinspirasi dari bentuk ranting pohon.




5. Tiang atau kolom yang tebal dan besar adalah ciri khas arsitektur gotic. Jajaran kolom yang tersusun atau dengan pola grid merupakan struktur poka utama bangunan gotic.



6. Bangunan Gotik merupakan bangunan dengan sistem kerangka dan penopang. dinding-dindingnya berfungsi sebagai pelindung yang melingkupi ruang dalam gereja seperti selubung tipis. Beban atapnya yang melengkung dan tiang tinggi, ditopang oleh pilar-pilar, ditempatkan mengerombol dan saling berkaitan

perkembangan arsitektur 2 - arsitektur gotik part 4-Karakteristik bangunan gotic

Karakteristik bangunan gotic

1. Kita bisa dengan mudah menemukannya yaitu pada menara gereja yang ada di depan dan juga pada belakang gereja. Yang pada masa itu menara berfungsi sebagai pertanda bahwa bangunan itu adalah bangunan peribadatan di dalam gereja. Dan terbukti sampai saat ini isyarat pertanda itu masih di pakai sampai sekarang. Menara yang menjulang tinggi tersebut juga mempunyai fungsi yang tidask kalah pentingnya yaitu sebagai tempat lonceng yang di letakkan di atas menara tersebut.



2. Adanya jendela bunga (rose window). Kalua diartikan secara arsitektural kita mungkin semua tahu bahwa itu adalah bukaan yang di maksudkan untuk pencahayaan, tetapi selain itu rose window menurut pengertian religinya, bahwa disini diartikan bahwa sebuah simbol firman tuhan yang artinya memasukkan cahaya kedalam hati jemaat sehingga bisa menerangai hati mereka yang gelap

perkembangan arsitektur 2 - arsitektur gotik part 3

Denah dan bentuk secara keseluruhannya lebih bebas dan lebih berexpresi dibandingkan dengan bizantium dan Romanesque. Perubahan-perubahan yang terjadi pada periode ini diantaranya :
Langit –langit yang jauh melebihi skala manusia, terutama pada gereja dan katedral.
Bentuk busur yang meruncing dikarenakan keinginan untuk menciptakan atap meruncing sebagai arsitektur vernakular eropa. Dan ini merupakan karena tuntutan salju.

Disamping itu tadi, ukuran diameter kolom manjadi sangat besar, ini merupakan gabungan dari kolom-kolom kecil sehingga terlihat besar yang langsung menopang rusuk-rusuk. Meskipun sama-sama berukuran besar, pada arsitektur yunani hal ini dikarenakan untuk menopang atap dan entablature yang sangat besar. Dan selanjutnya kolomnya berkembang menjadi kolom structural dan non structural.
Bukaan-bukaan yang lebar, sehingga pada interior terlihat cahaya alami menyelimuti ruangan pada akhirnya menjadi ciri khas arsitektur gotic. Unsur pencahayaan tersebut menjadi unsure yang diartikan menambah keangungan dan unsur spiritual bagi jamaat di dalamnya.

perkembangan arsitektur 2 - arsitektur gotik

ArsitekturGothic umumdikenaldenganbangunanCathedrals, abbeys, danParish ChurcesdiEropa. Selainitujugaterdapatbanyakistana, kerajaan, town hall, universitas, danbangunanpribadi.Karakteristikyang paling tercerminmembentukarsitekturGothic adalahCathedrals.

kebayakan dari bngunan gotic adalah bangunan gereja
Arsitrektur gotic lahir disetiap wilayah dan juga Negara-negara di dunia tentu dengan perbedaan karakter-karakter sebagai kekayaan gotic.
Tipologi dan karakteristic arsitektur gotic menjadi simbol atau patokan kejayaan arsitektur bangunan gereja yang berlanggam gotic.
Aliran gotic ini juga disebut-sebut sebagai seni barbarian. Di inggris pada tahun 1700-1800 disebut atau di juluki seni gotic adalah seni yang tidak mempunyai rasa, hambar sekaligus disebut sebagai seni yang menyimpang darai kaidah-kaidah seni biasanya.
Beberapa Negara yang menjadi titik perkembangan arsitektur gotic adalah prancis, inggris, jerman, italia, spanyol, belgia dan belanda. Maksud titik disini adalah yang paling menonjol dan merupakan paling terbanyak bangunan gotic.
Pada era arsitektur gotic inilah ada upaya para pakar untuk memadukan atau meluruskan bahwa arsitektur sebagai ilmu bangunan.
Hal yang paling penting untuk kita ingat bersama adalah system struktur atap pada gereja yaitu flaying butters yaitu balok miring yang melayang dan menyalurkan beban ke atap, memperkuat bangunan sekaligus juga sebagai estetika.

Sabtu, 26 Juni 2010

perkembangan arsitektur 2 , sejarah arsitektur gotik 1

Arsitektur gotic adalah arsitektur yang berasal dari prancis pada abad ke 12 dan berakhir pada abad ke 16. Kira-kira pada tahun 1200 sampai 1600 masehi. berevolusi dari arsitektur Romanesque dan di lanjutkan oleh arsitektur renaissance.
Bangunan gotik sangatlah expresip. Karena bentukan-bentukan baik itu exterior maupun interior dari bangunan gotic sangatlah luar biasa dan penuh dengan expresi. Tetapi juga tidak melupakan filosofinya
Arsitektur Gotik pada dasarnya merupakan pengkayaan Arsitektur Romanesk, namun demikian ekstrimnya hingga justru menjadi sebuah aliran Arsitektur yang baru

Minggu, 14 Maret 2010

Hubungan Ruang

HUBUNGAN RUANG

Ruang di dalam ruang



Ruang-ruang yang saling berkait



Ruang-ruang yang bersebelahan



Ruang-ruang yang dihubungkan oIeh sebuah ruang bersama



Ruang di dalam ruang
Sebuah ruang yang luas dapat mencakup dan memuat sebuah ruang lain yang lebih kecil di dalamnya. Kontinuitas visual dan kontinuitas ruang di antara kedua ruang tersebut dengan mudah dapat dipenuhi, tetapi ruang yang leih kecil sangat
tergantung pada ruang yang besar dalam hubungannya dengan Iingkungan eksterior

Dalam jenis hubungan ruang ini, ruang yang leih besar berfungsi sebagai suatu daerah tiga dimensi untuk ruang kecil di dalamnya.



Jika ruang yang di dalam berkembang ukurannya, ruang yang leih besar akan mulai kehilangan artinya sebagai bentuk ruang penutup Jika ruang yang di dalam tadi terus diperluas, ruang sisa di sekitarnya akan menjadi semakin tertekan untuk berfungsi sebagai ruang penutup.



Untuk dapat lebih menarik perhatian, ruang yang di dalam dapat memanfaatkan wujud luarnya, tetapi diorientasikan dalam bentuk lain.
Hal ini akan menciptakan suatu grid sekunder dan satu set ruang-ruang sisa yang dinamis di dalam ruang yang lebih besar



Ruang yang di dalam dapat juga berbeda bentuk dengan ruang pelingkupnya untuk memperkuat kesan sebagai sebuah volume yang mandiri. Perlawanan bentuk ini dapat menunjukkan suatu perbedaan fungsional antara kedua ruang atau melambangkan kepentingan ruang yang berada di dalam



Contoh penerapan hubungan “ruang dalam ruang



Ruang-ruang yang saling berkait

Suatu hubungan ruang yang saling berkait dihasilkan dan overlapping dua daerah ruang yang membentuk suatu daerah ruang bersama.




Jika dua buah ruang membentuk volume berkaitan seperti ini, masing-masing ruang mempertahankan identitas dan definisinya sebagai suatu ruang.
Bagian yang saling berkait dari dua buah volume dapat digunakan bersama secara seimbang dan merata oleh masing-masing ruang.



Bagian yang saling berkait dapat melebur dengan salah satu ruang dan menjadi bagian yang menyatu dari ruang tersebut



Bagian yang saling berkaitan dapat mengembangkan integritasnya sebagai sebuah ruang yang berfungsi untuk menghubungkan kedua ruang aslinya



Contoh :



Ruang-ruang yang bersebelahan

Bersebelahan adalah jenis hubungan ruang yang paling umum. Hal tersebut memungkinkan definisi yang jelas dan untuk masing-masing ruang baik terhadap fungsi maupun persyaratan simbolisnya.





Tingkat kontinuitas visual maupun ruang yang terjadi antara dua ruang yang berdekatan akan tergantung pada sifat alami bidang yang memisahkan sekaligus mcnghubungkan keduanya.

Bidang pemisah dapat membatasi pencapaian visual maupun fisik antara dua ruang bersebelahan, memperkuat individualitas masing-masing ruang dan menampung perbedaan yang ada



Bidang pemisah dapat muncul sebagai suatu bidang yang berdiri sendiri dalam volume ruang tunggal



Bidang pemisah dapat menjadi pembatas berupa baris kolom-kolom yang memberikan tingkat kontinuitas visual serta kontlnuitas ruang yang tinggi di antara dua buah ruang



Bidang pemisah dapat seolah terbentuk dengan sendirinya dengan adanya perbedaan ketinggian lantai, material permukaan, atau tekstur.



Contoh :






Ruang-ruang yang dihubungkan oIeh sebuah ruang bersama

Dua buah ruang yang terpisah oleh jarak dapat dihubungkan atau dikaitkan satu sama lain oleh ruang ketiga yaitu ruang perantara. Hulungan visual dan hubungan keruangan antara kedua ruang tergantung pada sifat ruang ketiga yang digunakan bersama-sama.





Ruang perantara dapat Berbeda dalam bentuk dan orientasi dari kedua ruang lainnya untuk menunjukkan fungsinya seagai penghubung.
Kedua ruang, seperti juga ruang perantaranya dapat setara dalam wujud dan ukuran dan membentuk serangkaian ruang-ruang linier.



Ruang perantara dapat berbentuk linier untuk menghubungkan kedua ruang yang berjarak, atau menghubungkan seluruh rangkaian ruang-ruang yang tidak mempunyal hubungan langsung satu sama lain



Ruang perantara yang cukup kesar, dapat menjadi ruang yang dominan dalam hubungannya dengan ruang-ruang lain dan mampu mengorganisir sejumlah ruang yang terkait



Bentuk ruang perantara dapat terjadi dengan sendirinya atau ditentukan oleh bentuk dan orientasi dan kedua ruang yang terkait



Contoh penerapan hubungan ruang yang bersebelahan :

Jumat, 26 Februari 2010

Teori arsitektur 1 B

UNSUR VERTIKAL

“Bentuk-bentuk vertical umumnya lebih aktif didalam bidang pandangan kita jika dibandingkan dengan bidang-bidang horizontal dan oleh karenanya merupakan instrument untuk membatasi volume ruang dan memberikan kesan enclosure yang kuat kepada benda didalamnya”
(Francis D.K Ching)

Unsur-unsur vertical suatu bentuk dapat menjadi penyangga bidang lantai dan atap suatu bangunan. Unsur tersebut mengendalikan kontinuitas visual serta ruang antara ruang dalam dan luar bangunan.

Membentuk Ruang Dengan Unsur Vertikal

1.Unsur-unsur Linier Vertikal
Unsur-unsur linier membentuk sisi-sisi tegak lurus dari suatu volume ruang.



2.Bidang Vertikal Tunggal
Sebuah bidang vertikal akan mempertegas ruang di hadapannya



3.Bidang Berbentuk L
Suatu konfigurasi bentuk-L dari bidang-bidang vertikal menimbulkan suatu daerah ruang dan arah sudut keluar sepanjang diagonalnya



4.Bidang-bidang Sejajar
Dua buah bidang vertikal sejajar membentuk suatu volume ruang di antaranya yang berorientasi aksial terhadap kedua ujung terbuka dari konfigurasinya



5.Bidang Berbentuk U
Suatu konfigurasi bentuk-U dari bidang-bidang vertikal membentuk suatu volume ruang yang orientasi utamanya menghadap ujung yang terbuka dari konfigurasinya



6. Empat Bidang Tertutup
Empat bidang vertikal membentuk batas-batas dari suatu ruang introvert dan mempengaruhi daerah ruang di sekeliling pagar tersebut



Sebuah unsure linear vertical, sebuah kolom misalnya membentuk sebuah titik pada bidang tanah dan membuatnya tampak didalam ruang. Berdiri sendiri tidak memiliki arah kecuali jalan yang membimbing kita menuju kolom tersebut. Berapapun jumlah simbu dapat dibuat melaluinya.

Apabila diletakkan dalam suatu volume ruang yang tertentu, sebuah tiang akan menguatkan ruang disekitarnya dan saling berkaitan dengan enclosure ruang tersebut. Sebuah kolom dapat menempel pada dinding dan meberikan artikulasi permukaan dinding tersebut. Kolom dapat memperkuat sudut suatu ruang tersebut dan mengurangi efek pertemuan bidang-bidang dinding. Jika berdiri dalam suatu ruang, sebuah kolom dapat menenttukan daerah-daerah ruang dalam sebuah ruangan.

Jika diletakkan dalam sebuah ruangan, sebuah kolom akan menempatkan dirinya sebagai pusat sebuah ruang, dan membagi dengan rata semua bagian kolom tersebut dan dinding sekitarnya. Jika dipinggirkan, kolomakan membuat batas daerah-daerah hirarki ruang yang berbeda dalam bentuk , ukuran, dan lokasinya.

Tidak ada ruang yang terbentuk tanpa pertemuan sudut-sudutnya maupun sisi-sisinya. Unsur-unsur linear berfungsi untuk ruang yang memerlukan kontinuitas visual maupun ruang dalam lingkungan sekelilingnya.

Dua buah kolom membentuk sebuah membran ruang transparan oleh tarikan visual di antara kedua kolom tersebut. Tiga kolom atau lebih dapat diatur untuk membentuk sudut-sudut suatu volume ruang.Tiga atau lebih kolom-kolom dapat diatur untuk membentuk sudut-sudut suatu volume ruang.
Ruang ini tidak memerlukan ruang lingkup yang luas untuk pendefinisian tetapi terkait secara bebas dengan lingkup tersebut.





Sisi-sisi suatu volume ruang dapat diperkuat secara visual dengan memperjelas bidang dasarnya dan membentuk batas atasnya dengan balok-balok yang membentanq di antara kolom-kolom atau dengan memasang suatu bidang atas.
Batas-batas sisi suatu kolom dapat juga diperkuat dengan pengulangan unsure-unsur kolom di spanjang tepinya.

Unsur-unsur vertical dapat dipergunakan untuk mengakhiri suatu sumbu, menandai adanya pusat kota, atau menjadi pusat perhatian untuk suatu lapangan kota yang mengeliinginya.








Kolom Dalam Ruang
Empat buah kolom dapat dipakai untuk membuat ruang dalam ruang atau mempertegas sudut-sudutnya.

Deretan tiang-tiang, dapat membatasi sisi-sisi suatu volume ruang di samping mebiarkan adanya kontinuitas visual maupun ruang, antara ruang-ruang yang ada dengan keadaan di sekelilingnya. Dapat juga di tempelkan pada atau menunjang bidang dinding dan menegaskan bentuk permukaan, irama dan proporsinya.

Suatu susunan tiang-tiang dalam suatu ruang yang lebih luas tidak hanya menunjang lantai atau bidang atap diatasnya. Tetapi juga menegaskan voume ruang tanpa menggangu bentuk ruangnya secara keseluruhan dan batas-batasnya. Susunan tersebut dapat mengurangi skala ruang, membantu membuat dimensinya lebih dapat dimengerti dan menentukan daerah ruang didalamnya.

Pada tahun 1926, Le Corbusier menyatakan pendapatya yang disebut “Lima Pokok Arsitektur Baru”. Observasinya sebagian besar adalah akibat perkembangan konstruksi beton bertulang yang dimulai pada pertengahan abad ke-19. Konstruksi semacam ini, khususnya penggunaan kolom – kolom beton untuk menunjang lanyai dan atap, membuka kemungkinan-kemungkinan baru pada definisi enclosure rang-ruang sebuah bangunan.

Bidang Vertikal Tunggal

Suatu bidang datar vertical yang berdiri bebas di dalam ruang memiliki perbedaan nilai visual yang unik daripada tiang yang berdiri sendiri. Bidang tersebut dapat tampak sebagian dari bidang lain yang lebuh besar/lebih panjang, memotong dan membagi suatu volume ruang.

Suatu bidang memiliki kualitas tampak tertentu. Pada kedua permukaannya atau “tampak depannya” melahirkan sisi-sisi dari dua buah volume ruang yang terbagi.

Kedua muka suatu bidang dapat sama dan menghadap ruang-ruang yang serupa. Atau bidang tersebut dibedakan dalam bentuk warna atau teksture, menimbulkan atau menegaskan kondisi ruang yang berbeda. Oleh karenanya suatu bidang dapat mempunyai dua “muka” , atau merupakan “muka: dan :belakang”

Daerah ruang di mana hanya terdapat satu bidang vertikal kurang jelas batas-batasnya. Bidang tersebut dapat membentuk hanya satu buah sisi dari daerah tersebut. Untuk membentuk suatu volume ruang 3-dimensi, bidang tersebut harus berinteraksi dengan unsur-unsur bentuk yang lainnya




Tinggi sebuah bidang sangat rlatif terhadap tinggi tubuh kita. Tinggi mata kita merupakan faktor penting yang mempengaruhi kemampuan bidang menggambarkan ruang secara visual.

Pada ketinggian dua kaki, sebuah bidang dapat membentuk sisi suatu kawasan, tetapi tidak memberikan kesan enclosure pada kawasan tersebut.



Pada ketinggian mata, mulai terasa membagi ruang satu dengan ruang lainnya.



Diatas ketinggian kita, suatu bidang memutuskan kontinuitas visual maupun ruang antara dua kawasan dan memberikan perasaan enclosure yang kuat



Jika dikaitkan dengan volume ruang tertentu. Sebuah bidang dapat di tegakkan menjadi wajah utama suatu ruang dan memberikan orientasi tertentu. Bidang tersebut dapat ditegaskan menjadi bagian depan suatu ruang dan merupakan bidang tempat masuk kedalam ruang tersebut. Bidang tersebut dapat merupakn sebuah unsur yang berdiri sendiri dalam sebuah ruang yang membaginya menjadi dua buah bagian ruang terpisah namun memiliki daerah yang sama atau berfungsi sebagai pusat perhatian pbyek pandangan

Bidang Konfigurasi L

Sebuah konfigurasi “L” dari bidang – bidang vertical menetapkan suatu kawasan ruang sepanjang diagonalnya dari sudutnya kearah luar. Sementara kawasan ini dengan kuat membentuk ruang dan memagari dengan sudut yang ada, suasana tersebut berkurang dengan cepat bergarak menjaug dari sudut tersuebut. Sementara kwasan tersebut merupakan ruang yang introvert pada sudutnya , sifat tersebut berubah menjadi ekstrovert pada sisi luarnya.

Dua buah sisi kawasan ditentukan oleh dua buah bidang. Sedangkan sisi –sisi lainnya akan tetap meragukan kecuali penegasan lebih jauh dengan penambahan unsur- unsure vertical, manipulasi bidang datar, atau adanya bidang penutup atas.

Jika suatu bukaan dibuat pada salah satu sudut dari konfigurasi ini, definisi daerah akan melemah.
Kedua bidang akan terisolir satu sama lain dan salah satu akan tampak bergeser dan secara visual mendominasi bidang lainnya.

Jika kedua bidang tersebut dibuka di arah sudutnya, daerah tersebut akan menjadi lebih dinamis dan akan mengorganisir diri sepanjang diagonal konfigurasinya

Sebuah bangunan dapat berbentuk-L- untuk mencuiptakan sebuah sudut pada tapakny. Memasukkan kawasan ruang luar sehingga terkait dengan ruang dalam, atau melindungi sebagian ruang luar dari kondisi lingkungan yang tak dikehendaki.

Bidang-bidang konfigurasi “L” tampak stabil dan mampu berdiri sendiri, dan dapat tegak didalam ruang . Sebab bentuk-entuk ini memiliki ujung-ujung terbuka., berunsur pembentuk ruang yang fleksible . Bentuk ini dapat dikombinasikan satu dengan lain ataupun dengan unsure-unsur yang lain untuk membentuk bermacam-macam variasi ruang.

Bidang-Bidang Sejajar

Sepasang bidang vertikal sejajar membentuk daerah ruang di antaranya. Tepi terbuka pada ruangan terbentuk oleh sisi vertikal bidang, memberikan arah yang kuat pada ruangan.



Orientasi utamanya adalah sepanjang sumbu di mana bidang-bidang tersebut simetris. OIeh karena bidang-bidang sejajar tidak bertemu membentuk suatu sudut dan menutup penuh kawasan, maka ruang tersebut bersifat terbuka keluar (ekstrovert).
Batasan daerah ruang sepajang tepi yang terbuka dari konfigurasi dapat diperkuat secara visual dengan manipulasi bidang dasar atau menambahkan unsur bidang atas pada komposisinya



Daerah ruang dapat diperluas dengan meneruskan bidang Iantai ke arah luar melalui tepi-tepi yang terbuka



Jika salah satu bidang sejajar dibedakan dengan perubahan bentuk, warna atau tekstur, maka sumbu sekunder yang tegak lurus terhadap aliran ruang akan terbentuk.
Bukaan pada salah satu atau kedua bidangnya juga akan menimbulkan sumbu sekunder dan mengatur kualitas arah ruangnya



Fungsi terpenting dalam penggunaan dinding vertikal adalah sebagai unsur penyangga dalam suatu sistem struktur dinding penahan




Dinding-dinding penahan akan membentuk ruang dengan kualitas arah yang kuat.
Ruang-ruang ini dapat dihubungkan satu dengan lainnya hanya dengan menyisipkan dinding penahan lain untuk menciptakan daerah ruang yang tegak lurus.

Bidang Berbentuk U

Sebuah konfigurasi bentuk U dari bidang-bidang vertikal membentuk daerah ruang yang memiliki fokus ke arah dalam serta orlentasi ke arah luar.
Pada sisi tertutup dan konfigurasi itu, daerah tersebut terentuk dengan baik. Terhadap tepi yang terbuka, daerah terseut bersifat terbuka keluar (ekstrovert).
Sisi yang terbuka merupakan aspek utama dan konfigurasi ini karena memungkinkan daerah tersebut memiliki kontinuitas ruang dan visual dengan ruang yang berhadapan.
Perluasan kawasan ruang dengan ruang di hadapannya dapat diperkuat secara visual dengan meneruskan bidang dasarnya melampaui sisi terbuka dari konfigurasi ini
Jika bidang bukaan dibentuk lebih jauh dengan unsur-unsur kolom atau bidang atas, pembentukan suatu bidang asli akan diperkuat dan kontinuitas dengan ruang di hadapannya yang akan terputus
Jika bukaan dibuat pada sudut-sudut suatu konfigurasi, maka daerah-daerah sekunder akan tercipta di dalam suatu daerah dinamis dan multi arah

Empat Bidang Tertutup
Empat buah dinding vertikal yang mencakup suatu daerah ruang merupakan hal yang paling umum, dan merupakan pembentuk ruang yang terkuat di dalam arsitektur